MATERI DAN LKPD
cp X.1.3.A.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
Pertumbuhan adalah :
Ø Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk
hidup yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi)
Ø Bersifat irreversibel (tidak kembali ke asal)
Ø Dapat diukur serta dinyatakan secara kuantitatif.
Alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu
tanaman, yang
terdiri atas sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala
atau jarum yang dapat menggaris pada silinder pemutar. disebut Auksanometer
Perkembangan adalah:
Ø Proses menuju tercapainya kedewasaan atau tingkat yang
lebih sempurna (kompleks).
Ø Sel-sel berdiferensiasi.
Ø Peristiwa diferensiasi menghasilkan perbedaan yang
tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ, sehingga perubahan yang
terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks.
Ø Proses ini berlangsung secara kualitatif.
Ø Bersifat Irreversible
TAHAP-TAHAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN
TAHAP AWAL PERTUMBUHAN
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau
penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim
mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan
metabolisme di dalam biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai
persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
CONTOH
PERITIWA PERKECAMBAHAN
1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
akar) dan pertumbuhan plumula(calon batang).
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air,
kelembapan, oksigen, dan suhu.
3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe
perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil
memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah
dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Contoh: perkecambahan kacang hijau.
b. Tipe
perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil
memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan
muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah.
Contoh: perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum).
PERTUMBUHAN PRIMER
1. Merupakan pertumbuhan yang terjadi
pada meristem primer.
2. Pertumbuhan ini disebabkan oleh kegiatan
titik tumbuh primer yang terdapat pada ujung akar dan ujung batang dimulai
sejak tumbuhan masih berupa embrio.
3. Ciri-ciri jaringan meristem ini adalah
mempunyai dinding sel yang tipis, bervakuola kecil atau tidak bervakuola,
sitoplasma pekat dan sel-selnya belum berspesialisasi.
4. Jaringan meristem ada dua jenis, yaitu:
a. Jaringan meristem apikal
Jaringan ini terdapat pada ujung akar dan batang, yang
berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan primer.
b. Jaringan meristem lateral
Jaringan ini dapat membentuk pertumbuhan
sekunder. Contoh yang sering kita temukan adalah kambium, jaringan ini
dapat menumbuhkan pertumbuhan lateral atau menambah diameter dari bagian
tumbuhan.
Kambium didapatkan pada tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae.
Contoh
yang lain adalah kambium gabus yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan
berkayu atau pada bagian tumbuhan yang kena luka.
PERTUMBUHAN TERMINAL
Terjadi
pada ujung akar dan ujung batang tumbuhan berbiji yang aktif tumbuh. Terdapat 3
daerah (zona) pertumbuhan dan perkembangan.
a. Daerah pembelahan (daerah meristematik)
Merupakan
daerah yang paling ujung dan merupakan tempat terbentuknya sel-sel baru.
Sel-sel di daerah ini mempunyai inti sel yang relatif besar, berdinding tipis,
dan aktif membelah diri.
b. Daerah pemanjangan
Merupakan
daerah hasil pembelahan sel-sel meristem. Sel-sel hasil pembelahan tersebut
akan bertambah besar ukurannya sehingga menjadi bagian dari daerah
perpanjangan. Ukuran selnya bertambah beberapa puluh kali dibandingkan sel-sel
meristematik.
c. Daerah diferensiasi
Merupakan
daerah yang terletak di bawah daerah pemanjangan. Sel-sel di daerah ini umumnya
mempunyai dinding yang menebal dan beberapa di antaranya mengalami diferensiasi
menjadi epidermis, korteks, dan empulur. Sel yang lain berdiferensiasi menjadi
jaringan parenkim, jaringan penunjang, dan jaringan pengangkut (xilem dan
floem).
PERTUMBUHAN SEKUNDER
1. Pertumbuhan ini terjadi pada tumbuhan Dikotiledon dan
Gymnospermae.
2. Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh kegiatan meristem
sekunder, yang meliputi:
a. Kambium gabus (felogen)
Pertumbuhan
felogen menghasilkan jaringan gabus. Jaringan gabus berperan sebagai
pelindung, yaitu menggantikan fungsi epidermis yang mati dan terkelupas,
juga merupakan bagian dari jaringan sekunder yang disebut periderm.
b. Kambium fasis (vasikuler)
Berperan
membentuk xilem sekunder ke arah dalam dan membentuk floem sekunder ke arah
luar, selain itu juga menghasilkan sel-sel hidup yang berderet-deret menurut
arah jari-jari dari bagian xilem ke bagian floem yang disebut jari-jari
empulur.
Bagian
xilem lebih tebal daripada bagian floem karena kegiatan kambium ke arah dalam
lebih besar daripada kegiatan ke arah luar.
c. Kambium interfasis (intervasikuler)
Merupakan
kambium yang membentuk jari-jari empulur. Tumbuhan monokotil yang tidak
mempunyai kambium, tumbuh dengan cara penebalan. Tetapi pada umumnya,
pertumbuhan terjadi karena adanya peningkatan banyaknya dan ukuran sel.
Pertumbuhan pada tumbuhan dikotil yang berkayu menyangkut kedua aktivitas
tersebut, sel-sel baru yang kecil yang dihasilkan kambium dan meristem apikal,
kemudian sel-sel ini membesar dan berdifferensiasi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TUMBUHAN
A. Faktor Internal
Faktor
internal yang mempengaruhi pertumbuhan, yaitu gen dan hormon.
1). Genetik
Setiap
jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti berbatang tinggi
atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen yang baik dan didukung
lingkungan yang sesuai akan memperlihatkan pertumbuhan yang baik pula.
2). Hormon
Hormon
tumbuhan ditemukan oleh F. W. Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa
Yunani hormalin yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan
disebut fitohormon.
Fitohormon
tersebut, yaitu:
1.
Auksin atau AIA (Asam Indol Asetat)
Sifat-sifat ausin
Ø Auksin merupakan senyawa asam asetat dengan gugusan
indol dan derivat-derivatnya.
Ø Pertama kali auksin ditemukan pada ujung koleoptil
kecambah gandum (Avena sativa).
Ø Pusat pembentukan auksin adalah ujung koleoptil (ujung
tumbuhan).
Ø Jika terkena sinar matahari, auksin akan berubah
menjadi senyawa yang menghambat pertumbuhan. Hal inilah yang menyebabkan batang
akan membelok ke arah datangnya cahaya, karena bagian yang tidak terkena cahaya
pertumbuhannya lebih cepat daripada bagian yang terkena cahaya.
Ø Fungsi auksin, yaitu:
1) Merangsang perpanjangan sel.
2) Merangsang pembentukan bunga dan buah.
3) Merangsang pemanjangan titik tumbuh.
4) Mempengaruhi pembengkokan batang.
5) Merangsang pembentukan akar lateral.
6) Merangsang terjadinya proses diferensiasi.
2.
Gibberellin
Ø Gibberellin
merupakan hormon yang pertama kali ditemukan pada jamur Gibberella
fujikuroii yang parasit pada tumbuhan padi. Ditemukan oleh Kuroshawa
pada tahun 1926.
Ø Fungsi
gibberellin, yaitu:
1) Merangsang pembelahan sel kambium.
2) Merangsang pembungaan lebih awal sebelum
waktunya.
3) Merangsang pembentukan buah tanpa biji
(partenokarpi).
4) Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat
sehingga mempunyai ukuran raksasa.
3.
Sitokinin
Ø Sitokinin merupakan kumpulan senyawa yang
fungsinya mirip satu sama lain.
Ø Fungsi sitokinin yaitu:
1) Merangsang proses pembelahan sel.
2) Menunda pengguguran daun, bunga, dan buah.
3) Mempengaruhi pertumbuhan tunas dan akar.
4) Meningkatkan daya resistensi terhadap pengaruh yang
merugikan, seperti suhu rendah, infeksi virus, pembunuh gulma, dan radiasi.
5) Menghambat (menahan) menguningnya daun dengan jalan
membuat kandungan protein dan klorofil yang seimbang dalam daun (senescens).
4.
Gas Etilen
Ø Gas etilen merupakan hormon tumbuh yang
dalam keadaan normal berbentuk gas.
Ø Fungsi gas etilen, yaitu:
1) Membantu memecahkan dormansi pada tanaman,
misalnya pada ubi dan kentang.
2) Mendukung pematangan buah.
3) Mendukung terjadinya abscission (pelapukan)
pada daun.
4) Mendukung proses pembungaan.
5) Menghambat pemanjangan akar pada beberapa
spesies tanaman dan dapat menstimulasi pemanjangan batang.
6) Menstimulasi perkecambahan.
7) Mendukung terbentuknya bulu-bulu akar.
5.
Asam Absisat (ABA)
Ø Asam absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir
selalu menghambat pertumbuhan, baik dalam bentuk menurunkan kecepatan maupun
menghentikan pembelahan dan pemanjangan sel bersama-sama.
Ø Fungsi asam absisat, yaitu:
1) Menghambat perkecambahan biji.
2) Mempengaruhi pembungaan tanaman.
3) Memperpanjang masa dormansi umbi-umbian.
4) Mempengaruhi pucuk tumbuhan untuk
melakukan dormansi.
6.
Kalin
Ø Kalin merupakan hormon yang mempengaruhi pembentukan
organ.
Ø Berdasarkan organ yang dipengaruhinya, kalin dibedakan
atas:
1) Rhizokalin, mempengaruhi pembentukan akar.
2) Kaulokalin, mempengaruhi pembentukan batang.
3) Filokalin, mempengaruhi pembentukan daun.
4) Antokalin, mempengaruhi pembentukan bunga.
7.
Asam
Traumalin
Ø Asam
traumalin disebut sebagai hormon luka/kambium karena hormon ini berperan
apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
Ø Jika
terluka, tumbuhan akan merangsang sel-sel di daerah luka menjadi bersifat
meristem lagi sehingga mampu mengadakan pembelahan sel untuk menutup luka
tersebut. Kemampuan itu disebut restitusi atau regenerasi.
Ø Peristiwa
ini dapat terjadi karena adanya asam traumalin (asam traumalat).
Ø Perlu
Anda ketahui selain hormon, vitamin dapat berpengaruh dalam pertumbuhan dan
perkembangan, misalnya vitamin B12, vitamin B1, Vitamin B6, vitamin C (asam
askorbat). Vitamin-vitamin tersebut berfungsi dalam proses pembentukan hormon
dan berfungsi sebagai koenzim.
B. Faktor Lingkungan (Eksternal)
Faktor
luar yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah faktor lingkungan,
misalnya nutrisi, air, cahaya, suhu, dan kelembapan.
a. Nutrisi
Nutrisi
terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan
sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama
pertumbuhan.
Nutrisi
umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan kation, sebagian lagi
diambil dari udara.
Ø Unsur-unsur
yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K,
S, Ca, Fe, Mg).
Ø Adapun
unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn,
Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak
terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi. defisiensi
mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
b. Air
Ø Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya
proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat
keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman
kering dan mati.
Ø Fungsi air antara lain:
1. Untuk fotosintesis.
2. Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim atau sebagai medium
reaksi enzimatis
3. Membantu proses perkecambahan biji.
4. Menjaga (mempertahankan kelembapan).
5. Untuk transpirasi.
6. Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang
pembelahan sel.
7. Menghilangkan asam absisi.
8. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan
substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme.
c. Cahaya
Ø Cahaya
mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis.
Ø Cahaya
secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh
cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh
dalam keadaan gelap dan terang.
Ø Pada
keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang
ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak
berkembang, dan batang tidak kukuh.
Ø Sebaliknya,
dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang
sempurna dan berwarna hijau.
Ø Dalam
fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan.
Ø Tumbuhan
yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi
pucat.
Ø Panjang
penyinaran mempunyai pengaruh yang spesifik terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Ø Panjang
periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi
tumbuhan terhadap fotoperiode yang berbeda panjangnya
disebut fotoperiodisme.
Berdasarkan
persyaratan panjang hari untuk pembungaan, sebagian besar tumbuhan dibagi menjadi tiga kelompok
utama, yaitu:
a) Tumbuhan berhari pendek (short day plant)
Berbunga
jika panjang hari kurang dari periode kritis tertentu,
Misalnya:
kastuba (Euphorbia pulcherima), ubi jalar (Ipomoea batatas),
nanas (Ananas commosus), dan padi (Oryza sativa). Panjang hari
harus kurang dari 11 hingga 15 jam agar pembungaan terjadi.
b) umbuhan hari panjang (long day plant)
Berbunga
jika panjang hari lebih dari periode kritis tertentu,
misalnya
: tanaman jarak (Rhicinus communis) dan kentang (Solanum
tuberosum) selada, gandum, dan bayam. Panjang hari harus lebih
dari 12 hingga 14 jam agar pembungaan terjadi.
c) Tumbuhan hari netral (day-neutral plant).
Berbunga
tidak tergantung pada panjang hari, dapat menghasilkan bunga kapan saja dalam
setahun,
Misalnya:
jagung (Zea mays). kapas, mawar , tumbuhan sepatu, tomat,
cabe,dan bunga matahari.
d) Tumbuhan hari sedang Tumbuhan ini berbunga pada saat lama
siang sekitar 12 jam. Contoh: teb d.
d. Suhu
Ø Suhu
berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim.
Ø Suhu
yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan.
Ø Fotosintesis
pada tumbuhan biasanya terjadi di daun, batang, atau bagian lain tanaman.
Ø Suhu
optimum (15°C hingga 30°C) merupakan suhu yang paling baik untuk pertumbuhan.
Ø Suhu
minimum (± 10°C) merupakan suhu terendah di mana tumbuhan masih dapat tumbuh.
Ø Suhu
maksimum (30°C hingga 38°C) merupakan suhu tertinggi dimana tumbuhan masih
dapat tumbuh.
e. Kelembapan
v Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi
melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan
unsur hara terlarut.
v Bila kondisi lembap dapat dipertahankan maka banyak
air yang diserap tumbuhan dan lebih sedikit yang diuapkan.
v Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel
sehingga sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuh bertambah
besar.
v Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil
karena transpirasi yang kurang.
v Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan
beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.
f. Oksigen
Untuk pemecahan senyawa bermolekul besar
(saat respirasi) agar menghasilkan energi yang diperlukan pada proses
pertumbuhan dan perkembangannya.
HUBUNGAN AUKSIN DENGAN BEBERAPA PROSES FISIOLOGI
Secara fisiologis fitohormon berpengaruh
terhadap berbagai proses, di antaranya adalah :
1) Proses pengembangan sel
Heteroauksin
yang dihasilkan di bagian ujung memengaruhi sintesis enzim tertentu yang kelak
akan diteruskan menuju dinding sel dan menyebabkan dinding sel menjadi elastis.
Dengan adanya sifat elastis tersebut, dinding sel mudah merenggang dan dapat
tumbuh memanjang.
2) Fototropisme
Yaitu
peristiwa pergerakan tumbuhan kearah datang nya cahaya. Cholodny dan Went
menjelaskan bahwa cahaya menyebabkan terjadinya pemindahan auksin secara
lateral dari bagian yang terkena cahaya menuju bagian yang tidak terkena
cahaya. Dengan demikian, jumlah auksin di bagian yang gelap akan lebih banyak
daripada di bagian yang terang.
3) Geotropisme
Adalah
pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan yang terdiri atas : geotropisme
positif (gerak akar yang mengarah ke pusat bumi) dan geotropism negative
(menjauhi pusat bumi).
4) Auksin dan pembentukan akar
Pemakaian
berbagai macam fitohormon pada stek daun, batang dan akar dapat merangsang
pertumbuhan akar, seperti auksin Indole Butirat, dan asam Naftalena Asetat.
5) Partenokarpi
Adalah
pembentukan buah tanpa terjadi pembuahan sehingga menghasilkan buah tanpa biji,
Bunga akan secara alami memproduksi hormon tumbuhan, yang diperlukan untuk mengawali proses
pembentukan buah. Seperti yang terjadi pada pisang, anggur tak berbiji,
semangka tanpa biji, jeruk tanpa biji.
6) Apikal dominan
Merupakan
suatu gejala bahwa selama pucuk batang (tunas terminal) masih ada, pertumbuhan
tunas samping (tunas lateral) akan terhambat. Kalau tunas terminal dihilangkan,
tunas ketiak daun akan segera tumbuh. Pengaruh tunas pucuk (terminal) yang
menekan tunas lateral disebut apikal dominan.
7) Peluruhan
Peluruhan merupakan suatu proses alami yang terjadi
pada bagian tumbuhan, seperti pada daun, buah, dan bunga. Peluruhan akan
berlangsung karena terbentuknya suatu lapisan melintang yang sel-sel
parenkimnya terpisah karena proses penuaan. Lapisan tersebut dinamakan lapisan
peluruh pada tangkai daun, bunga dan buah. Jika helaian daun dipotong, tangkai
daun akan meluruh karena hilangnya persediaan auksin pada daun. Akan tetapi,
jika diberi auksin, peluruhan dapat dihambat
###############@@@@@@&&&&&&@@@@@@@@#############
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
PADA TUMBUHAN
Nama:..............................
Kelas :
Tujuan :
Menganalisis pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
NO |
GAMBAR |
NAMA |
KETERANGAN FUNGSI |
1 |
|
1 |
|
2 |
|
||
3 |
|
||
4 |
|
||
5 |
|
NO |
GAMBAR |
NAMA |
KETERANGAN FUNGSI |
2 |
|
1 |
|
2 |
|
||
3 |
|
||
4 |
|
||
|
|
NO |
GAMBAR |
NAMA |
KETERANGAN FUNGSI |
3 |
|
1 |
|
2 |
|
||
3 |
|
||
|
|
||
|
|
NO |
GAMBAR |
NAMA |
KETERANGAN FUNGSI |
4 |
|
1 |
|
2 |
|
||
3 |
|
||
4 |
|
||
5 |
|
||
|
|
6 |
|
NO |
GAMBAR |
NAMA |
KETERANGAN FUNGSI |
5 |
|
1 |
|
2 |
|
||
3 |
|
||
4 |
|
||
5 |
|
Aamati
vidio pembelajaran tentang pertumbuhan
Jawablah
pertanyaan di bawah ini :
1. Sebutkan perbedaan pertumuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
2. Sebutkan faktor eksternal yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan
3. Sebutkan unsur makro yang dapat
pempegaruhi pertumbuan
4. Sebutkan hoermon yang mempengaruhi
tumbuhan cepat kembang dan buah
5. Jelaska apa yang dimaksut suhu optimum
pada pertumbuhan tanaman
6. Jelaskan fungsi kambium
7. Pada saat gelap tumbuhan mengalami etiolasi jelaskan
apa maksudnya
&&&&&&&&&&&&#############&&&&&&&&&&
MATERI AJAR 2
PEREKEMBANGBIAKAN VEGETATIV TANAMAN
MENCANGKOK DAN OKULASI
A.
MENCANGKOK
Proses mencangkok akan membantu memperbanyak tanaman yang sifatnya sama
dengan indukan, serta menghasilkan buah yang lebih cepat.
Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan sebelum mengetahui cara mencangkok pohon mangga, yaitu:
Ø Pertama,
pastikan pohon mangga yang akan dicangkok adalah jenis pohon yang berkualitas
baik.
Ø Perhatikan
batang pohon mangga yang dipilih, sebaiknya pilih batang yang menghasilkan buah
yang banyak dan kuat saat proses pencangkokan.
Ø Pilih batang
atau cabang pohon yang posisinya lurus sehingga mendapatkan sinar matahari yang
cukup. Tujuannya agar proses fotosintesis berjalan dengan baik sehingga lebih
cepat tumbuh akar.
Ø Usia pohon
mangga dapat bervariasi.
Ø Pilih batang
indukan yang sudah dewasa, setidaknya sudah berumur 2 tahun.
Selanjutnya, apa
saja alat dan bahan yang diperlukan untuk mencangkok pohon mangga? Perhatikan
beberapa alat dan bahan berikut ini:
v Gunting dan
pisau
v Kompos
v Tali yang bisa
digunakan untuk mengikat
v Serabut kelapa
atau plastik untuk menutup cangkokan
v Pilih tanah yang
mengandung unsur hara yang cukup
Berikut ini
langkah-langkah sebagai cara mencangkok pohon mangga yang bisa Moms pahami,
yaitu:
1. Pilihlah batang pohon mangga
yang kuat dan sehat, serta tidak terlalu tua. Sebaiknya batang yang dipilih
harus berukuran kurang dari 2,5 cm, berwarna hijau cerah, serta menunjukkan
tanda-tanda daun dan tunas yang sehat.
- Gunakan
pisau yang tajam untuk mengerat batang. Perhatikan panjang luka keratan
kurang lebih 10 cm. Buatlah potongan yang sejajar dan jangan sampai
merusak batang di bawah.
- Kambium
yang terdapat di batang harus benar-benar dibersihkan. Kemudian, mulailah
untuk mengerok dengan menggunakan pisau di sekelilingnya untuk memastikan
kambium yang ada hilang dari batang.
- Cobalah
meraba bagian batang untuk memastikan kambium sudah hilang sepenuhnya.
Jika sudah terasa kesat, kambium sudah hilang dari batang pohon.
- Setelah
itu, diamkan batang pohon mangga selama 1 hari. Tujuannya agar batang
pohon yang sudah dikerat tahan terhadap jamur dan penyakit.
- Pada bagian
batang sudah dikerat, berikan pupuk andalan.
- Ambil
beberapa tanah kemudian kepalkan dan balut pada bagian batang tadi hingga
tertutup dengan sempurna.
- Saat
membalut bagian batang pohon tadi, Moms bisa menggunakan plastik bening
atau sabut kepala. Ikat dengan tali sampai benar-benar kencang.
- Pastikan
keratan bagian atas berada di posisi tengah bungkusan. Tujuannya agar akar
cepat tumbuh berada di posisi yang lebar dan memiliki banyak tanah.
- Buatlah
ventilasi pada cangkokan dengan cara membuat lubang-lubang kecil dalam
jumlah yang banyak pada plastik pembungkus.
- Sirami batang
cangkokan tersebut secara rutin setiap harinya. Kira-kira membutuhkan
waktu 3-4 bulan sampai akarnya tumbuh.
- Potong pada
bagian daun dan ranting yang kecil agar tidak berpengaruh pada pertumbuhan
cangkokannya.
- Buka bagian
bungkus cangkokannya dengan hati-hati.
- Tanam
batang cangkokan pada polybag terlebih
dahulu sampai daun dan rating bertumbuh.
- Apabila
ranting pohon mangga beserta daunnya sudah tumbuh, kemudian batang
cangkokan bisa ditanam pada tanah.
Itulah beberapa langkah sebagai cara mencangkok pohon mangga. Saat
melakukan metode ini, penting sekali untuk memilih indukan yang baik agar
hasilnya juga bisa tumbuh dengan baik.
Setelahnya, perawatan juga penting dengan memberikan pupuk dan penyiraman secara rutin.
B.
Okulasi
Petunjuk
Teknis Okulasi Benih Jeruk
I. Bahan dan alat
a. Bahan
1.
Semai
batang bawah umur 2,5-3 bulan
2.
Entris
3.
Tali
plastik
4.
Alkohol
70 %
b. Alat :
1.
Gunting
pangkas
2.
Pisau
okulasi
II. Cara kerja
- Menyiapkan
tali plastik dengan cara memotong-motong plastik dengan ukuran ± 1 x 5 cm
- Mengasah
pisau okulasi agar tetap tajam
- Menyiapkan
ranting mata temple (entris) dan dipilih ranting yang memiliki mata aktif
- Memangkas
duri dan daun semai batang bawah pada ketinggian ± 25 cm
- Okulasi
dengan metode irisan kulit berkayu (chip budding)
- Mengoles
pisau dengan kapas yg telah dicelup dalam alkohol 70 %
- Mengikat dengan tali plastik yang telah disediakan dari bawah ke atas
III. Pemeliharaan
- Menjaga
tanaman yang telah diokulasi agar tidak kekeringan
- Pengendalian
hama dan penyakit dengan pestisida terpilih setiap 2 minggu
- Membuka
tali okulasi pada hari ke 21
- Memangkas
batang 1 cm diatas bidang okulasi
- Membuang
setiap tunas liar yang tumbuh pada batang bawah dan hanya disisakan tuns
okulasi saja
- Memupuk
semai batang bawah setiap 2 minggu sekali dengan pupuk yang dilarutkan dalam
air dengan takaran 15 gram ZA dan 10 gram NPK (15-15-15) dalam 1 liter
air, dengan jatah ± 100-150 ml campuran pupuk per tanaman.
IV. Benih siap salur
- Benih jeruk
siap salur kriteria sebagai berikut:
- Umur 4 – 5
bulan sejak okulasi
- Sudah
memiliki dua tahap pertunasan
- Tinggi
tanaman minimal 60 cm dari okulasi
MATERI AJAR 3
PERTUMBUHAN TANAMAN
MEDIA HIDROPONIK
Cara Menanam Sawi Hidroponik yang Benar
Cara Menanam Sawi Hidroponik – Sawi adalah
sayuran yang cukup sering ditemui pada sajian makanan sehari-hari.
Sawi biasanya disajikan sebagai pelengkap bakso atau
langsung ditumis dan dihidangkan bersama nasi panas.
Tekstur batangnya yang renyah,
bagian daunnya yang lembut, dan ciri khas rasa dalam sayuran sawi menjadi daya
tarik tersendiri. Tak hanya itu, sawi memiliki banyak kandungan nutrisi seperti
asam folat, vitamin A, vitamin K, dan vitamin C.
Cara Menanam
Sawi Hidroponik
Dengan kandungan sawi yang begitu
kaya, kamu perlu untuk mencoba menanamnya di rumah. Tak perlu khawatir jika
kamu tidak memiliki lahan yang luas untuk menanam sayuran karena kini sudah ada
teknik menanam hidroponik.
Teknik hidroponik adalah teknik
menanam tumbuhan dengan media tanam selain tanah. Cara menanam sawi ini berbeda
dengan cara menanam sawi di polybag. Nah,
langsung saja simak lima cara mudah untuk menanam sawi dengan metode hidroponik
di bawah ini.
1.
Menyiapkan Alat dan Bahan
Untuk memulai, kamu akan membutuhkan
Ø
Botol plastik air mineral bekas,
Ø
Cutter,
Ø
Pisau, dan
Ø
Gunting.
Ø
Benih sawi pilihan,
Ø
Sumbu,
Ø
Larutan nutrisi hidroponik,
Ø
Pipa atau styrofoam, dan
Ø
Abu sekam.
2.
Menyiapkan Media Tanam dan Nutrisi
Setelah memastikan semua alat dan
bahan menanam sawi telah terkumpul, kamu perlu mulai menyiapkan media tanam dan
nutrisi hidroponik. Bibit sawi hijau yang sudah disemai nantinya akan ditanam
di media ini.
Pertama-tama, bagi dua botol plastik berukuran besar. Kemudian,
potong sumbu dengan ukuran yang sesuai untuk dimasukan di antara tutup botol
yang telah yang telah dilubangi.
Pastikan sumbu cukup panjang untuk
bisa menjembatani antara nutrisi dan media tanam. Jika sumbu telah terpasang,
selanjutnya adalah memasukkan media abu sekam secukupnya pada bagian botol yang
memiliki tutup.
Masukkan bagian atas botol (bagian
bersekam) ke dalam bagian bawah botol yang telah diisi oleh nutrisi hidroponik
yang siap pakai. Pastikan kamu memberikan penyangga menggunakan pipa atau styrofoam agar
bagian atas botol tidak menyentuh larutan nutrisi.
Biarkan sumbu yang menjadi media
perantara antara nutrisi dan media tanam.
3.
Pembibitan Sawi Hijau
Selanjutnya benih yang telah kamu
siapkan akan disemai terlebih dahulu hingga menjadi bibit. Terdapat dua pilihan
penyemaian bibit sawi yaitu pada media rockwool atau tanah.
Jika kamu ingin menggunakan rockwool,
hal yang harus dilakukan adalah melubangi wadah dengan kedalaman
kurang lebih 3 cm dengan jarak antar lubang 1 cm. Sedangkan jika kamu
ingin melakukan pembibitan menggunakan tanah, kamu harus mencampurkan tanah dan
kompos dengan perbandingan 2:1.
Penyemaian harus dilakukan di tempat
yang tidak terkena sinar matahari langsung. Kamu akan menemukan benih yang kamu
tanam mulai berkecambah di hari ketiga atau hari keempat. Adapun ciri-ciri dari
bibit yang telah yang siap dipindahkan adalah ketika bibit memiliki 2 hingga 3
daun.
4.
Memindahkan Bibit Sawi Hijau
Jika bibit siap untuk dipindahkan,
kamu dapat memindahkannya dengan cara memasukkannya ke dalam media abu sekam.
Perlu kamu tahu, terdapat kemungkinan terjadinya stress pada tanaman saat
proses pemindahan bibit ke dalam media tanam.
Oleh karena itu, sangat penting bagi
kamu untuk menyertakan sedikit media tanam lama ketika melakukan pemindahan
bibit. Hal tersebut akan membantu tanaman sawi untuk melakukan proses adaptasi
di media tanam baru.
Tak kalah penting, pastikan untuk
memindahkan bibit sawi secara hati-hati agar akar tidak rusak, ya, Toppers!
5. Merawat
Tanaman Sawi Hijau
Cara merawat tanaman sawi dengan
metode hidroponik sangatlah mudah. Hal yang paling penting untuk kamu perhatikan
adalah larutan nutrisi yang berada di dalam botol bagian bawah. Larutan nutrisi
tersebut harus selalu terisi agar sawi hijau tidak mengalami kehabisan nutrisi
dan tumbuh lebih lama atau bahkan mati.
Selain itu, kamu perlu menyiram
tanaman sawi hijau sehari dengan sprayer sebanyak sehari sekali. Kamu
dapat menambahkan berbagai penggunaan pestisida baik organik maupun kimia jika
diperlukan.
6. Panen
Sawi Hijau
Jika dibandingkan dengan metode
penanaman dengan tanah, penanaman sawi dengan metode hidroponik ini akan
mengalami masa panen yang lebih singkat. Kamu sudah bisa memanen sawi yang kamu
tanam setelah kurang lebih tiga bulan dari hari tanam.
Tak hanya cepat, cara menanam sawi
dengan hidroponik ini sangat mudah saat panen. Cara memanennya cukup sederhana,
kamu hanya perlu mencabut tanaman sawi dari abu sekam.
SELAMAT
MENCOBA BUAT USAHA SAMPINGAN
&&&&&&&&&&&#############&&&&&&&&&&&
0 $type={blogger}:
Posting Komentar