MATERI AJAR IPAS X SMK CP 10.1.2. A SMK KELAS X
materi AJAR IPA
x.i.2.A.B
SMK KELAS X
1.
INFORMASI PERANGKAT AJAR
Institusi : SMK AL-KHOZINI
Tahun disusun : 2022
Jenjang sekolah : SMK
Kelas : X (sepuluh)
Aspek : Makhluk
hidup dan lingkungannya
Alokasi waktu : 8 JP (8 X 45 menit) 2 X TM
2.
TUJUAN
PEMBELAJARAN
a. Fase
CP : E
b. CP : 2.
Hubungan makhluk hidup dan lingkungannya dapat digambarkan sebagai individu
-populasi – komunitas – ekosistem – biosfer
c. Tujuan
Pembelajaran :
1.
Mengidentifikasi komponen ekosistem dengan menyajikan laporan hasil pengamatan
ekosistem di lingkungan sekitarnya
2.
Mengidentifikasi interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungan dengan tepat
3.
Menyusun
jaring-jaring makanan atau rantai makanan dari hasil pengamatan ekosistem yang
ada di lingkungan sekitar
4.
Menganalisis
interaksi yang terjadi antar komponen ekosistem dengan menyajikan data hasil
pengamatan di lingkungan sekitar
INTRAKSI ANTAR KOMPONEN
Cabang ilmu biologi yang mempelajari
tentang interaksi antar makhluk hidup dan lingkunganya disebut dengan Ekologi.
Istilah ekologi tersebut pertama kali ditemukan oleh Ernst haeckel pada tahun
1869. Ekologi ternyata berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang
berarti rumah dan tempat tinggal dan logos yang
berarti ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ekosistem
adalah hubungan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem itu
sendiri terdiri dari 2 komponen, yaitu komponen biotik yang
beranggotakan makhluk hidup dan komponen abiotik yang isinya
makhluk tidak hidup.
I. Komponen
ekosistem
a. Biotik : 1) Produsen --
Alga, plantae (tumbuhan hijau)
2) Konsumen -- Hewan , manusia, jamur, mikroba
3) Detrifor -- cacing
4) Pengurai -- bakteri, jsmur
b. Abiotik: Air, batu, tanah, udara,
cahaya, suhu, iklim
II. Tingkatan
Organisasi dalam Ekosistem
1. Individu
Individu
adalah organism tunggal
2. Populasi
Kumpulan
individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut
populasi
3. Komunitas
Komunitas
adalah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain
4. kosistem
Antara
komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen
III. Intraksi
antar komponen dalam ekosisem
Intraksi komponen
a. Biotik dengan
biotik :
Simbiosis -- Mutualisme – bunga
dengan lebah
Komensalisme – Ikan hiu dengan remora
Parasitisme –
benalu dengan pohon mangga
Amensalisme
Kompetisi : mencari -
tempat , makanan, pasangan
Predasi : pemangsa
Rantai makan dan jatring makanan
Rantai dan Jaring-Jaring Makanan
Rantai makanan adalah bagian dari jaring-jaring makanan. Meskipun rantai makanan dan jaring-jaring makanan terlihat sama, namun sedikit berbeda. Rantai makanan adalah serangkaian proses makan dan dimakan antara mahkluk hidup berdasar urutan tertentu yang terdapat peran produsen, konsumen dan dekomposer (pengurai) untuk kelangsungan hidup. Secara sederhana rantai makanan bisa dilihat secara runtut dari produsen, konsumen dan pengurai. Lain halnya dengan jaring-jaring makanan. Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling terhubung, dan tumpang tindih dalam suatu ekosistem. ujuan mendasar dari jaring makanan adalah menggambarkan rantai makanan antar spesies dalam suatu komunitas. Jaring makanan dapat dibangun untuk menggambarkan interaksi spesies. Semua spesies di jaring makanan dapat dibedakan menjadi spesies basal (autotrof, seperti tanaman), spesies perantara (herbivora dan karnivora tingkat menengah, seperti belalang dan kalajengking), dan spesies puncak atau predator (karnivora tingkat tinggi).
b. Biotik dengan abiotik
: Fotosintesis ---
Tumbuhan dengan cahaya
Respirasi
-- Manusia /hewan denga
c. Abiotik dengan abiotik: --
Pelapukan /pengikisan : batu dengan Air
-- Pengkristalan : Pembuatan garam (air laut dengan
cahaya)
IV. Macam-macam
Ekosistem
1. Ekosistem darat (Terestrial)
Ekosistem darat adalah suatu
ekosistem yang lingkungan fisiknya didominasi oleh daratan dan kondisinya dapat
dipengaruhi oleh iklim serta gangguan pada lingkungannya. Beberapa contoh
ekosistem darat, di antaranya:
· Hutan hujan tropis, yaitu bioma berupa hutan yang
selalu basah atau lembap.
· Padang rumput, yaitu dataran tanpa pohon (kecuali
yang berada di dekat sungai atau danau) yang biasanya ditumbuhi rumput pendek.
· Hutan gugur, yaitu bioma berupa hutan di
wilayah tropika dan subtropika dengan iklim hangat sepanjang tahun, namun
mengalami musim kemarau yang panjang selama beberapa bulan.
· Taiga, yaitu hutan yang tersusun atas
satu spesies seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Hewan yang ada di daerah
ini antara lain rusa besar, beruang hitam, rubah, serigala, dan lain-lain.
· Tundra, yaitu bioma tempat dimana
pertumbuhan pohon terhambat dan suhu lingkungan sekitarnya rendah. Daerah ini
sering juga disebut daerah tanpa pohon.
· Kars (batu gamping/ gua), yaitu bentuk permukaan bumi yang
terbentuk oleh pelarutan batuan dan biasanya dicirikan dengan adanya depresi
tertutup, drainase permukaan, dan gua.
EKOSISTEM GUNUNG SEMERU
2. Ekosistem
Air (Akuatik)
Ekosistem
air adalah suatu ekosistem yang komponen abiotiknya didominasi oleh air/perairan. Beberapa
contoh ekosistem air, di antaranya:
EKOSISTEM TRUMBUKARANG
· Ekosistem air tawar, yaitu ekosistem air yang memiliki
kadar garam yang rendah. Misalnya danau, sungai, dan rawa.
· Ekosistem air laut, yaitu ekosistem air yang terdapat
di perairan laut diaman kadar garamnya tinggi, terdiri atas ekosistem perairan
dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut.
· Ekosistem estuari, yaitu ekosistem perairan
semi-tertutup yang memiliki badan air dengan hubungan terbuka antara perairan
laut dan air tawar yang dibawa oleh sungai.
· Ekosistem terumbu karang, yaitu ekosistem bawah laut yang
terdiri dari sekelompok binatang karang yang membentuk struktur kalisum
karbonat, semacam batu kapur.
· Ekosistem lamun, yaitu kelompok tumbuh-tumbuhan
berbungan yang hidup di lingkungan laut, yaitu di perairan pantai yang dangkal.
·
Ekosistem
Buatan
Ekosistem
buatan adalah suatu ekosistem yang terbentuk dari hasil campur tangan manusia
untuk keperluan tertentu. Beberapa contoh ekosistem buatan, di antaranya:
· Bendungan karangkates
· Sawah irigasi
· Sawah tadah hujan (agroekosistem)
· Perkebunan karet
· Hutan tanaman produksi (jati, sengon
dan pinus)
BENDUNGAN KARANG KATES
Kerusakan ekosistem dan solusinya
1. Kerusakan Hutan
Masalah lainnya
yang cukup besar di Indonesia
adalah mengenai kerusakan hutan. Mulai dari penebangan
liar, penggundulan hutan, hingga baru-baru ini terjadi yaitu pembakaran hutan menjadi penyebab dari kerusakan hutan yang
ada. Tentu saja jika hal ini dibiarkan terus
menerus, akan menyebabkan berkurangnya kawasan hutan
di Indonesia yang berakibat pada ketidakstabilan ekosistem. Untuk mengatasi kerusakan hutan ini, ada beberapa
solusi yang bisa dilakukan.
·
Solusi untuk
jangka pendeknya tentu
saja adalah penegakan hukum yang harus dilakukan. Hal ini sangat penting untuk mencegah kegiatan ilegal logging, dan hal hal lainnya.
·
Kegiatan pembangunan yang dilakukan perlu memperhatikan lingkungan setempat.
·
Penanaman kembali
hutan hutan yang telah rusak.
2. Abrasi
Kegiatan-kegiatan
seperti pengambilan pasir pantai, karang, serta perusakan hutan-hutan bakau menjadi penyebab abrasi yang
nantinya berkaitan dengan kerusakan laut dan pantai. Tentu saja jika dibiarkan terus menerus, maka kelestarian laut dan pantai di Indonesia semakin berkurang. Apalagi wilayah Indonesia
sebagaian besar merupakan
lautan. Nah untuk
mengatasi hal ini, berikut
beberapa solusi yang perlu
diterapkan:
·
Pemerintah menerapkan reklamasi pantai untuk menanam kembali
hutan bakau si sekitar area
pantai.
·
Menerapkan aturan
yang ketat mengenai
pengambilan batu-batu karang.
·
Larangan tentang
penggunaan bahan peledak
untuk mencari ikan.
3.
Menurunnya Keanekaragaman Hayati
Dampak lanjutan dari kerusakan hutan tersebut bisa menjadi penyebab menurunnya keaneka
ragaman hayati yang ada di Indonesia. Bahkan tak hanya itu saja, banyak sekali alat komunikasi zaman sekarang menjadi informasi pengambilan flora dan fauna ilegal yang dijadikan
sebagai barang jual beli membuat
hewan dan tumbuhan
Indonesia menjadi berkurang
bahkan punah. Solusinya adalah:
·
Program untuk penangkaran satwa liar.
·
Konservasi in-situ
dan konservasi ex-situ.
·
Memperluas habitat
untuk satwa-satwa liar.
·
Peningkatan SDM
·
Penyuluhan mengenai
penangkaran satwa Indonesia secara intensif.
TUGAS PROYEK KE 1
NAMA:………………………
SOLUSI APA YANG AKAN
KALIAN AJUKAN |
||
NAMA:………………………… KELOMPOK:…………………………… |
Hari :…………………. Tanggal
:……………………….. |
|
Apakah kalian sudah mencermaati pada pengamatan tadi
baik pada layar maupun linkungan sekolah? Nah jika sudah diskusikan dengan
kelompok kalian untuk menciptakan solusi yang dapat menanggulangi pencemaran
dan kerusakan lingkungan |
||
Masalah apa yang kalian
hadapi tentang kerusakan ekosistem? …………………………………................... …………………………………………........ ………………………………………………. ……………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… |
…………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… Solusi apa yang akan kalian
tawarkan untuk menanggulangi kerusakan ekosistem |
|
Mengapa solusi tersebut dapat di gunakan |
…………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… …………………………………………… |
|
Bagaimana
rancangan awal produk kalian?
|
Siapasaja yang
akan terlibat ?
|
Apa saja yang
kalian perelukan untuk membuat solusi ? _ |
Bagaimana
penerapanya ?
|
0 $type={blogger}:
Posting Komentar